Seingatku pertamakalinya sibaliparriq dihubungkan dengan kesetaraan gender adalah setelah terbentuknya Sulawesi Barat, ada seorang pejabat Sulawesi Barat menyatakan sibaliparriq adalah kesetaraan gendernya Sulawesi barat, namun dia keliru, arti dari sibaliparriq adalah saling membantu berasal dari dua kata yaitu sibali, menghadapi bersama dan parriq, kesulitan, jadi artinya bersama menghadapi kesulitan dan ini tidak hanya untuk suami istri tapi juga untuk semua orang, contohnya beberapa orang laki laki sibaliparriq dalam memindahkan rumah kayu, sibaliparriq artinya menolong, tidak mesti dalam mencari nafkah, contohnya begini ada seseorang mengerjakan sesuatu temannya melihatnya terus menolongnya, perlu diketahui wanita Mandar membantu suaminya tanpa paksaan, lagipula bagi orang Mandar mencari nafkah adalah tugas suami dan bukan kewajiban istri kewajiban istri adalah mengurusi rumah utamanya dapur sehingga ada yang dinamakan parwa towaine yaitu alat alat dapur lalu kalau laki laki yang sukanya memasak bikin kue, akan disebut mitto towaine atau mitowatowaine, dan ini tercela, sebaliknya kalau perempuan yang lelaki lakian juga tercela menurut kebiasaan Mandar, dalam sibaliparriq berkenaan wanita menolong suaminya mencari nafkah posisinya hanya membantu tanpa paksaan tetapi karna cinta pada keluarga jadi suamilah yang sebagai dan sibaliparriq tidak bisa dibatasi bahwa suami istri mengerjakan satu pekerjaan bersama sama, suami mencari nafkah dan istri memasak didapur juga adalah sibaliparriq dalam artian bersama sama menghadapi kesulitan sehingga kehidupan rumah tangga menjadi nyaman. Perlu dicatat dari semua wanita yang pernah ditanya mengenai membantu suaminya mencari nafkah tidak satupun dari mereka melakukannya dengan paksaan dan tidak satupun yang menganggap bahwa istri juga wajib mencari nafkah semuanya itu karna cinta pada keluarga.
Diantara kerajaan kerajaan babana Binanga Banggae adalah yang paling kecil wilayah aslinya meliputi kecamatan Banggae dan Banggae timur saat ini yang totalnya sekitar 55 km persegi tapi meskipun demikian kerajaan Banggae sangat diperhitungkan. Nama lain Banggae adalah Majene itu sebutan orang luar untuk Banggae , kerajaan ini punya dua sisi lautan pertama dibagian selatan kedua disisi barat dan saat ini Banggae punya 3 pelabuhan, ditamo, pangaliali dan totoli. Sejumlah kesuksesan militer diperoleh mandar dengan keikut sertaan Banggae seperti perang mandar Bone jilid 1 , perluasan wilayah todiboseang, pada perang Makassar keterlibatan Banggae tidak disebutkan mungkin karna ada konflik Banggae Gowa tahun 1665 meskipun Banggae kerajaan kecil tapi tidak gentar melawan Gowa atau Bone apalagi Gowa saat itu kerajaan terkuat dinusantara timur. Jejak keberanian orang Banggae dapat dilihat pada masyarat pesisir teluk Majene termasuk pula rangas pamboborang dan sekitarnya Saya...
Komentar
Posting Komentar