Langsung ke konten utama

Mengenal badik

       Mengenal badik

       Badik adalah senjata khas masyarakat Sulawesi Selatan dan barat, umumnya dijumpai pada suku Bugis, makassar dan Mandar, badik adalah semacam senjata jenis pisau yang digunakan untuk menikam juga menyabet.

    Badik memiliki keunggulan yaitu dari daya tikamnya ini disebabkan oleh bentuk badik itu sendiri baik bilah maupun gagangnya, bentuk bilah badik yaitu meruncing diujung, tajam salah satu sisinya kadang kadang agak lebar tapi keujung harus tajam, bagian ujung badik bisa agak melebar namun diakhirnya harus runcing dan bagian lebar diujung itu janganlah terlalu lebar karena badik adalah senjata tikam yang bisa juga untuk menyabet, punggung badik lurus atau sedikit bungkuk, pada gagangnya ada patahan sehingga mencegah tangan terselip ketika ditikamkan, derajat patahan ada yang sampai 90 derajat, ada 45, ada yang cuma 30 derajat, badik yang patahannya 90 derajat akan membentuk sudut siku siku pada gagangnya.

       Ujung badik bagian akhir ada yang bagian belakangnya tertekuk ada yang melengkung kebawah dan ada yang lurus,
bilah badik ada yang berlapis, ada yang tidak, ada yang dari besi biasa ditempa ada pula besi paduan, bahkan ada juga dari besi nikel, bilah badik ada yang polos, ada pula yang pamor, dan ada pula yang kelihatan hitam karena dibuat sederhana.


 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kerajaan banggae

Diantara kerajaan kerajaan babana Binanga Banggae adalah yang paling kecil wilayah aslinya meliputi kecamatan Banggae dan Banggae timur saat ini yang totalnya sekitar 55 km persegi tapi meskipun demikian kerajaan Banggae sangat diperhitungkan. Nama lain Banggae adalah Majene itu sebutan orang luar untuk Banggae , kerajaan ini punya dua sisi lautan pertama dibagian selatan kedua disisi barat dan saat ini Banggae punya 3 pelabuhan, ditamo, pangaliali dan totoli. Sejumlah kesuksesan militer diperoleh mandar dengan keikut sertaan Banggae seperti perang mandar Bone jilid 1 , perluasan wilayah todiboseang, pada perang Makassar keterlibatan Banggae tidak disebutkan mungkin karna ada konflik Banggae Gowa tahun 1665 meskipun Banggae kerajaan kecil tapi tidak gentar melawan Gowa atau Bone apalagi Gowa saat itu kerajaan terkuat dinusantara timur. Jejak keberanian orang Banggae dapat dilihat pada masyarat pesisir teluk Majene termasuk pula rangas pamboborang dan sekitarnya  Saya dap

pemberani dari Sulawesi

Usai perang makassar menurut Belanda makassar adalah paling berani di Hindia Timur, akan tetapi banyak yang tidak menyadari bahwa pada masa itu terdapat pasukan Mandar diantara pasukan terbaik kerajaan makassar. Sejak masa imanyambungi sudah ada orang Mandar yang bertugas sebagai pasukan gowa dan jumlahnya meningkat pada Perang makassar Dalam perang makassar Belanda menyadari ada keistimewaan pada pasukan makassar dari suku Mandar ini, dan tidak pernah dipandang remeh dari semua suku, tentu saja mereka dimasukkan dalam pasukan makassar yang paling berani, disebutkan tentang keistimewaan suku Mandar dalam perang makassar ini bahkan nampak bagi Belanda menonjol diantara pasukan lainnya disulawesi. Disebutkan bahwa pasukan Mandar adalah berani memiliki banyak bedil, tembakannya jitu ahli dalam mencari jejak dan ahli dalam menembakkan sumpit dimana mereka memiliki senjata yang berbisa. Dalam syair perang makassar Mandar adalah satu satunya pasukan yang menolak menyerahkan senjata p

Mandar Banyuwangi

Tulisan ini pertama saya lihat di grup kampung mandar Banyuwangi tapi sekarang sudah dihapus   Sejarah Kampung Mandar Di Bumi Blambangan (Banyuwangi) Datuk Puang Daeng "Kapitan Galak" Kampung Mandar adalah salah satu kampung tertua yang berada di Kabupaten Banyuwangi kota. Kampung yang terletak di pesisir Banyuwangi kota ini ,memiliki sejarah panjang yang tidak bisa dilepaskan dari era Kerajaan Blambangan dan era Kolonialisme. Saat itu Banyuwangi masih berada pada masa kerajaan Blambangan dan masuknya suku mandar sendiri diperkirakaan pada abad 16/17 atas permintaan Raja Blambangan pada masa itu ,Raja Tawang Alun II (sekitar tahun 1650an,saat Ibukota Blambangan di Macan Putih)  yang memang punya hubungan diplomatis yang baik dengan kerajaan-kerajaan di Sulawesi khususnya. Menurut tutur dari keturunan langsung orang pertama yang membuka dan menempati wilayah kala itu juga diperkuat dari tulisan lontara yang isinya menceritakan pada masa peperangan dahu