Langsung ke konten utama

Perahu Sandeq

   

   Sandeq adalah perahu asli Mandar yang dibuat sudah cukup lama, ada yang menyebut sejak tahun 1930an.

    Sandeq adalah perahu dengan layar segitiga dibelakang tiang, merupakan perahu bercadik dengan bentuk lambung ramping, sebelum ada sandeq ada perahu Mandar yang bernama pakur, katanya bapak saya bahwa pakur mirip sandeq bedanya pakur berlayar segi empat(didepan tiang layar) kemudian pakur bodinya gemuk, persamaannya adalah sama sama punya paccong, bagian perahu Mandar dihaluan dan buritan yang tegak, jadi saya menyimpulkan pakur adalah cikal bakal sandeq.

     Di kampungku digonda dibuat perahu sandeq yang besar, lebar bodi hampir satu meter, bapak saya tidak menafikan kemungkinan sandeq 1 meter lebar bodinya, sandeq digonda bisa mencapai 10 meter panjang bodinya, dari dasar ke dinding paling atas dapat melebihi satu meter dan menurutnya juga sandeq bisa mengangkut hingga tiga ton. Pakur dapat selebar kurang lebih satu meter.


    Saya juga menanyakan perahu Bago dan padewakang dia bilang Bago adalah perahu Mandar dan padewakang adalah perahu makassar, layar Bago segi empat didepan tiang, ada yang punya dua tiang dan yang lebih kecil satu, bodi Bago ramping sedangkan padewakang agak ceper tapi layarnya sama jenisnya.
     Sebelum penggunakan perahu motor di Mandar banyak perahu Bago dengan dua tiang, menggunakan layar Bago, yaitu segi empat depan tiang. Kira kira perahu motor oleh orang Mandar digunakan sejak tahun 80an, daya angkut Bago bisa mencapai lebih dari 100 ton. Bentuk perahu bago seperti perahu sandeq dan pakur bagian buritan dan haluan mirip, kalau kita lihat kebanyakan perahu bagian buritannya datar, perahu mandar dimasa lalu tidak demikian, baik buritan maupun haluan lancip.

     Perahu bago selain memakai layar juga disediakan dayung disisi kapal, dayung itu diberi penyangkut berbentuk lingkaran yang disangkutkan kekapal, dan diletakkan digeladak saat berlayar.

      Cadik pada sandeq digonda dibuat dari pattung, yaitu sejenis bambu yang berukuran besar yang ditemukan di Mandar, pattung bisa berukuran 25 cm dalam diameter dengan ketebalan dinding 3,5 cm, pattung Mandar sangat tebal, khusus untuk pembuatan sandeq digonda pattung diambil dari bukit, untuk mengambilnya sangat susah dulu dibawa dengan menggunakan kuda, atau dipikul, tentu saja harus dipikul sekian orang karna berat dan panjang, entah sekarang orang sudah menggunakan mobil atau belum karna jalan ke bukit susah.


 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kerajaan banggae

Diantara kerajaan kerajaan babana Binanga Banggae adalah yang paling kecil wilayah aslinya meliputi kecamatan Banggae dan Banggae timur saat ini yang totalnya sekitar 55 km persegi tapi meskipun demikian kerajaan Banggae sangat diperhitungkan. Nama lain Banggae adalah Majene itu sebutan orang luar untuk Banggae , kerajaan ini punya dua sisi lautan pertama dibagian selatan kedua disisi barat dan saat ini Banggae punya 3 pelabuhan, ditamo, pangaliali dan totoli. Sejumlah kesuksesan militer diperoleh mandar dengan keikut sertaan Banggae seperti perang mandar Bone jilid 1 , perluasan wilayah todiboseang, pada perang Makassar keterlibatan Banggae tidak disebutkan mungkin karna ada konflik Banggae Gowa tahun 1665 meskipun Banggae kerajaan kecil tapi tidak gentar melawan Gowa atau Bone apalagi Gowa saat itu kerajaan terkuat dinusantara timur. Jejak keberanian orang Banggae dapat dilihat pada masyarat pesisir teluk Majene termasuk pula rangas pamboborang dan sekitarnya  Saya dap

pemberani dari Sulawesi

Usai perang makassar menurut Belanda makassar adalah paling berani di Hindia Timur, akan tetapi banyak yang tidak menyadari bahwa pada masa itu terdapat pasukan Mandar diantara pasukan terbaik kerajaan makassar. Sejak masa imanyambungi sudah ada orang Mandar yang bertugas sebagai pasukan gowa dan jumlahnya meningkat pada Perang makassar Dalam perang makassar Belanda menyadari ada keistimewaan pada pasukan makassar dari suku Mandar ini, dan tidak pernah dipandang remeh dari semua suku, tentu saja mereka dimasukkan dalam pasukan makassar yang paling berani, disebutkan tentang keistimewaan suku Mandar dalam perang makassar ini bahkan nampak bagi Belanda menonjol diantara pasukan lainnya disulawesi. Disebutkan bahwa pasukan Mandar adalah berani memiliki banyak bedil, tembakannya jitu ahli dalam mencari jejak dan ahli dalam menembakkan sumpit dimana mereka memiliki senjata yang berbisa. Dalam syair perang makassar Mandar adalah satu satunya pasukan yang menolak menyerahkan senjata p

Mandar Banyuwangi

Tulisan ini pertama saya lihat di grup kampung mandar Banyuwangi tapi sekarang sudah dihapus   Sejarah Kampung Mandar Di Bumi Blambangan (Banyuwangi) Datuk Puang Daeng "Kapitan Galak" Kampung Mandar adalah salah satu kampung tertua yang berada di Kabupaten Banyuwangi kota. Kampung yang terletak di pesisir Banyuwangi kota ini ,memiliki sejarah panjang yang tidak bisa dilepaskan dari era Kerajaan Blambangan dan era Kolonialisme. Saat itu Banyuwangi masih berada pada masa kerajaan Blambangan dan masuknya suku mandar sendiri diperkirakaan pada abad 16/17 atas permintaan Raja Blambangan pada masa itu ,Raja Tawang Alun II (sekitar tahun 1650an,saat Ibukota Blambangan di Macan Putih)  yang memang punya hubungan diplomatis yang baik dengan kerajaan-kerajaan di Sulawesi khususnya. Menurut tutur dari keturunan langsung orang pertama yang membuka dan menempati wilayah kala itu juga diperkuat dari tulisan lontara yang isinya menceritakan pada masa peperangan dahu