Langsung ke konten utama

Puger wetan mandar

Nelayan Puger - Jember
Tampak dalam foto (hasil jepretan Vj Lie), seorang nelayan Puger sedang menambal lambung perahu yang bocor. Di lambung perahu, kita bisa mengerti apa nama perahu ini. Bajang Laut, atau anak laut. Apa benar warga Puger (terutama yang hidup di kawasan pesisir) adalah para Bajang Laut? Kita bisa mengkaitkannya dengan sebuah dusun di Puger bernama Mandaran. Diambil dari kata Mandar. Seperti yang kita ketahui, selain Bajo, Mandar adalah para pelaut ulung asal Sulawesi. Namun sebenarnya, suku Mandar lebih senang menyebut dirinya sebagai anak sungai, karena dalam bahasa Balanipa, Mandar itu artinya sungai (jika dalam konsep Sipamandaq, Mandar artinya, saling menguatkan). Ada kemiripan antara orang Mandar dengan bangsa yang bertempat tinggal di sepanjang pantai laut Tiongkok Selatan. Mereka senang menyebut dirinya putra-putra sungai. Hal di atas mengingatkan saya pada migrasi bangsa Austronesia. Menurut banyak pendapat sejarawan, bangsa Austronesia adalah bangsa-bangsa sungai, sebelum menjadi bangsa-bangsa lautan. Artinya, proses pergerakan mereka adalah turun melalui hulu sungai-sungai besar menuju hilir hingga menemui pantai. Sejak kapan suku Mandar tinggal di Puger? Saya tidak tahu, karena waktu sekolah tidak pernah diajarkan tentang sejarah-sejarah lokal Jember. Mungkin, mereka datang pada abad pertama dan kedua (penanggalan Masehi). Sebab, di masa itu bangsa-bangsa di asia tenggara tampil ke muka di dalam lalu lintas (pelayaran) dunia. Hal ini juga didukung oleh beberapa faktor, diantaranya; penemuan-penemuan baru seputar dunia pelayaran, pengetahuan tentang angin dan arus, penyempurnaan tali temali, dll. Sayang sekali negeri ini masih kabur dengan sejarahnya sendiri di 300 tahun pertama Masehi. Apa yang mereka cari di tanah Jember? Logam Emas. Chryse Chersonesos bukan hanya didominasi oleh Semenanjung Malaka (dan Papua, juga berbagai tempat lainnya yg memiliki emas). Ujung timur pulau jawa juga memiliki itu. Selain emas, mereka tergiur akan tetes tebu, juga tembakau lokal yang diimpikan oleh pasaran dunia. Apakah Jember punya? Iya. Ketika George Birnie dan beberapa rekannya berniat membuka NV. LMOD di Jember tahun 1859, sebelumnya dia sudah tahu bahwa masyarakat lokal memiliki keahlian menanam tembakau hingga proses perajangan. Sayangnya, hal ini tidak dikupas tuntas. Siapakah orang-orang lokal itu? Tembakau jenis apa yang dulu mereka kenal? Di Banyuwangi juga ada kampung Mandar Iya, di Banyuwangi, dan entah dimana lagi, ada jejak masa lampau dari orang-orang pemberani Mandar. Kadang saya berimajinasi, kenapa dulu rakyat Puger membantu pasukan Blambangan dalam menghadapi VOC Belanda (di era Sayu Wiwit | 1771). Ya, karena kedekatan itu. Persamaan sejarah, budi pekerti, dari masa yang sangat lampau, jauh sebelum era Prabu Tawang Alun di abad 17. Puger memang Bajang Laut yang keren!

Disalin dari
RZ Hakim, Jember

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kerajaan banggae

Diantara kerajaan kerajaan babana Binanga Banggae adalah yang paling kecil wilayah aslinya meliputi kecamatan Banggae dan Banggae timur saat ini yang totalnya sekitar 55 km persegi tapi meskipun demikian kerajaan Banggae sangat diperhitungkan. Nama lain Banggae adalah Majene itu sebutan orang luar untuk Banggae , kerajaan ini punya dua sisi lautan pertama dibagian selatan kedua disisi barat dan saat ini Banggae punya 3 pelabuhan, ditamo, pangaliali dan totoli. Sejumlah kesuksesan militer diperoleh mandar dengan keikut sertaan Banggae seperti perang mandar Bone jilid 1 , perluasan wilayah todiboseang, pada perang Makassar keterlibatan Banggae tidak disebutkan mungkin karna ada konflik Banggae Gowa tahun 1665 meskipun Banggae kerajaan kecil tapi tidak gentar melawan Gowa atau Bone apalagi Gowa saat itu kerajaan terkuat dinusantara timur. Jejak keberanian orang Banggae dapat dilihat pada masyarat pesisir teluk Majene termasuk pula rangas pamboborang dan sekitarnya  Saya dap

pemberani dari Sulawesi

Usai perang makassar menurut Belanda makassar adalah paling berani di Hindia Timur, akan tetapi banyak yang tidak menyadari bahwa pada masa itu terdapat pasukan Mandar diantara pasukan terbaik kerajaan makassar. Sejak masa imanyambungi sudah ada orang Mandar yang bertugas sebagai pasukan gowa dan jumlahnya meningkat pada Perang makassar Dalam perang makassar Belanda menyadari ada keistimewaan pada pasukan makassar dari suku Mandar ini, dan tidak pernah dipandang remeh dari semua suku, tentu saja mereka dimasukkan dalam pasukan makassar yang paling berani, disebutkan tentang keistimewaan suku Mandar dalam perang makassar ini bahkan nampak bagi Belanda menonjol diantara pasukan lainnya disulawesi. Disebutkan bahwa pasukan Mandar adalah berani memiliki banyak bedil, tembakannya jitu ahli dalam mencari jejak dan ahli dalam menembakkan sumpit dimana mereka memiliki senjata yang berbisa. Dalam syair perang makassar Mandar adalah satu satunya pasukan yang menolak menyerahkan senjata p

Mandar Banyuwangi

Tulisan ini pertama saya lihat di grup kampung mandar Banyuwangi tapi sekarang sudah dihapus   Sejarah Kampung Mandar Di Bumi Blambangan (Banyuwangi) Datuk Puang Daeng "Kapitan Galak" Kampung Mandar adalah salah satu kampung tertua yang berada di Kabupaten Banyuwangi kota. Kampung yang terletak di pesisir Banyuwangi kota ini ,memiliki sejarah panjang yang tidak bisa dilepaskan dari era Kerajaan Blambangan dan era Kolonialisme. Saat itu Banyuwangi masih berada pada masa kerajaan Blambangan dan masuknya suku mandar sendiri diperkirakaan pada abad 16/17 atas permintaan Raja Blambangan pada masa itu ,Raja Tawang Alun II (sekitar tahun 1650an,saat Ibukota Blambangan di Macan Putih)  yang memang punya hubungan diplomatis yang baik dengan kerajaan-kerajaan di Sulawesi khususnya. Menurut tutur dari keturunan langsung orang pertama yang membuka dan menempati wilayah kala itu juga diperkuat dari tulisan lontara yang isinya menceritakan pada masa peperangan dahu