Langsung ke konten utama

Asal nama campalagian

Dikutip dari situs nukhatulistiwa dari artikel berjudul sejarah mesjid raya Campalagian (4) .


Oleh: Dr Wajidi Sayadi, M.Ag
Ada yang bertanya, bagaimana sejarah adal usul penamaan Campalagian? Mengapa dinamakan Masjid Raya?
Dua hal ini akan dijelaskan sebelum mengisakan rincian sejarah Masjid Raya Campalagian secara fisiknya.
Nama Campalagian adalah bukti sejarah hubungan antara Campalagian atau Mandar dengan Kerajaan Bone di Sulawesi Selatan. CAMPALAGIAN berasal dari nama CEMPALAGI tempat Arung Palakka Raja Bone ke 15 (tahun 1667-1696 M) mengangkat sumpah di atas bukit CEMPALAGI akan membebaskan rakyatnya dari segala penindasan.
CEMPALAGI terletak di pesisir Teluk Bone, tepatnya di Desa Mallari Kecamatan Awangpone Kabupaten Bone Sulawesi Selatan.
Nama CEMPALAGI berasal dari kata CEMPA dan LAGI. CEMPA artinya asam, dan LAGI artinya masih mau. Dengan demikian, CEMPALAGI artinya pohon asam dan buahnya dapat dimakan walaupun terasa kecut tetapi selalu membuat ngiler menimbulkan selera untuk memakannya dan minta lagi.
Dulu di bukit Cempalagi terdapat pohon asam  yang besar yang sering dijadikan sebagai tempat (benteng) perlindungan ketika terjadi perang. Boleh jadi inilah yang menginspirasi sehingga tempat ini diberi nama CEMPALAGI.
CEMPALAGI ditambah huruf akhiran AN menjadi CEMPALAGIAN artinya tempatnya orang-orang CEMPALAGI yang berasal dari Bone.

Ketika Raja Bone berselisih atau berkonflik dengan salah seorang putera kerajaan bernama Andi Baso, maka putera raja yang mempunyai pengikut dan pendukung untuk menghindari konflik dan peperangan antar keluarga kerajaan Bone, maka ia beserta pasukan pengikutnya memilih  untuk meninggalkan Bone pergi ke daerah lain. Banyak daerah yang mereka lalui tapi tidak ada cocok, akhirnya mereka sampai di wilayah kekuasaan kerajaan Balanipa. Putera raja yang memimpin pasukannya datang kepada raja Balanipa minta izin untuk tinggal di daerahnya. Raja Balanipa mengizinkannya. Daerah yang pertama kali ditempati tinggal orang-orang CEMPALAGI dari Bone itulah yang diberi nama CAMPALAGIAN. Nama inilah yang ada sampai sekarang.
Pada tahun 1669 M kerajaan Bone di masa Raja Arung Palakka pernah mengutus 4 orang datang ke Raja Balanipa minta kerja sama dengan kerajaan Bone setelah kerajaan Gowa mengalami kekalahan perang.
Saya tidak tahu, apakah kedatangan utusan Arung Palakka Raja Bone ini ada hubungannya dengan datangnya orang-orang Cempalagi yang  berasal dari daerah kampungnya Arung Palakka.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kerajaan banggae

Diantara kerajaan kerajaan babana Binanga Banggae adalah yang paling kecil wilayah aslinya meliputi kecamatan Banggae dan Banggae timur saat ini yang totalnya sekitar 55 km persegi tapi meskipun demikian kerajaan Banggae sangat diperhitungkan. Nama lain Banggae adalah Majene itu sebutan orang luar untuk Banggae , kerajaan ini punya dua sisi lautan pertama dibagian selatan kedua disisi barat dan saat ini Banggae punya 3 pelabuhan, ditamo, pangaliali dan totoli. Sejumlah kesuksesan militer diperoleh mandar dengan keikut sertaan Banggae seperti perang mandar Bone jilid 1 , perluasan wilayah todiboseang, pada perang Makassar keterlibatan Banggae tidak disebutkan mungkin karna ada konflik Banggae Gowa tahun 1665 meskipun Banggae kerajaan kecil tapi tidak gentar melawan Gowa atau Bone apalagi Gowa saat itu kerajaan terkuat dinusantara timur. Jejak keberanian orang Banggae dapat dilihat pada masyarat pesisir teluk Majene termasuk pula rangas pamboborang dan sekitarnya  Saya...

pemberani dari Sulawesi

Usai perang makassar menurut Belanda makassar adalah paling berani di Hindia Timur, akan tetapi banyak yang tidak menyadari bahwa pada masa itu terdapat pasukan Mandar diantara pasukan terbaik kerajaan makassar. Sejak masa imanyambungi sudah ada orang Mandar yang bertugas sebagai pasukan gowa dan jumlahnya meningkat pada Perang makassar Dalam perang makassar Belanda menyadari ada keistimewaan pada pasukan makassar dari suku Mandar ini, dan tidak pernah dipandang remeh dari semua suku, tentu saja mereka dimasukkan dalam pasukan makassar yang paling berani, disebutkan tentang keistimewaan suku Mandar dalam perang makassar ini bahkan nampak bagi Belanda menonjol diantara pasukan lainnya disulawesi. Disebutkan bahwa pasukan Mandar adalah berani memiliki banyak bedil, tembakannya jitu ahli dalam mencari jejak dan ahli dalam menembakkan sumpit dimana mereka memiliki senjata yang berbisa. Dalam syair perang makassar Mandar adalah satu satunya pasukan yang menolak menyerahkan senjata p...

Mandar Banyuwangi

Tulisan ini pertama saya lihat di grup kampung mandar Banyuwangi tapi sekarang sudah dihapus   Sejarah Kampung Mandar Di Bumi Blambangan (Banyuwangi) Datuk Puang Daeng "Kapitan Galak" Kampung Mandar adalah salah satu kampung tertua yang berada di Kabupaten Banyuwangi kota. Kampung yang terletak di pesisir Banyuwangi kota ini ,memiliki sejarah panjang yang tidak bisa dilepaskan dari era Kerajaan Blambangan dan era Kolonialisme. Saat itu Banyuwangi masih berada pada masa kerajaan Blambangan dan masuknya suku mandar sendiri diperkirakaan pada abad 16/17 atas permintaan Raja Blambangan pada masa itu ,Raja Tawang Alun II (sekitar tahun 1650an,saat Ibukota Blambangan di Macan Putih)  yang memang punya hubungan diplomatis yang baik dengan kerajaan-kerajaan di Sulawesi khususnya. Menurut tutur dari keturunan langsung orang pertama yang membuka dan menempati wilayah kala itu juga diperkuat dari tulisan lontara yang isinya menceritakan pada masa peperangan ...