asal usul Binanga Karaeng
Binanga Karaeng adalah sebuah sungai didaerah Pinrang dahulu sungai ini merupakan batas daerah mandar dan Ajatappareng kemungkinan batas ini berubah pada perang Mandar Bone abad ke 17 tapi jauh sebelum itu ada sebuah kejadian diawal abad ke 17 yang juga disebutkan oleh Saiful Sinrang dalam bukunya mengenal mandar sekilas lintas
Pada suatu masa sekitar tahun 1630 Pitu babana Binanga berkumpul untuk melakukan perluasan wilayah target pertamanya adalah Ajatappareng sejumlah kampung direbut kemudian kerajaan batullappa mengirim utusan ke Gowa bahwa mandar Ajatappareng diambang perang (besar) kemudian Gowa lalu hadir ke Ajatappareng untuk mendamaikan maka diputuskan bahwa daerah yang telah direbut mandar dibelakang sungai tetap milik orang mandar dan daerah seberang milik Ajatappareng dan sungai yang jadi batas milik Gowa sehingga dinamakan Binanga karaeng.
Setelah itu mandar mengalihkan pasukannya keutara mengenai Ajatappareng ini ada yang menulis bahwa Ajatappareng pernah menguasai mandar dengan sebuah naskah seperti berikut
Inilah surat yang menerangkan pengabdian orang Mandar pada Ajatapparěng. Orang Mandar tukang perahu dan tukang rumah diperintahkan. Tukang perahu dialah yang membuat perahunya Makarai bernama Soena Gading, perahunya Arung Parěkki bernama Lapewajo, dan perahunya Paleteang Sawitto bernama Lapenikkěng. Demikian pula dia yang membuat Langkanae (istana) Suppaq bernama Lamalaka, dia pula yang membuat Salassae (istana) Sawitto bernama Lamancapai, Saworajae (istana) Alitta bernama Labeama, istana di Rappěng, dan Sawolocie (istana) Sidenreng. Adapun sebabnya dinamakan Langkana (istana) di Suppaq Lamalaka karena tiang rumah yang hanyut dari Malaka, dan di Ujullero mendarat dengan mempermimpikan dirinya. Datanglah orang Suppaq mengambilnya dan adapula sengo-nya (tali) dan pahatSnya. Dijadikanlah sebagai tiang pusat istana. (Terjemahan berdasarkan teks lontara Koleksi ARNAS Rol 50. No. 10)
Pendapat saya bahwa ini tidak menunjukkan bahwa Ajatappareng menguasai mandar karena yang disebutkan disitu hanyalah keterangan mengenai pengabdian orang orang mandar pada Ajatappareng bukan pengabdian negeri mandar pada Ajatappareng sedangkan kita ketahui orang mandar bersifat perantau bahkan ada kampung dipinrang mayoritas penduduknya mandar maksud saya ujung Lero bisa jadi yang dimaksud dalam naskah itu adalah pengabdian orang mandar yang menetap diajatappareng.
Ajatappareng dan babana Binanga hampir bersamaan muncul yaitu abad 16 sedangkan dimasa ini siang masih cukup kuat dan Gowa lagi bangkit apalagi i manyambungi memiliki hubungan kekerabatan dengan tumappaqrisiq kalona dan tidak ada naskah lain yang menjelaskan tentang naskah diatas jadi itu tidak membuktikan Ajatappareng pernah menguasai mandar.
Komentar
Posting Komentar